Para Kepulangan Bintang - Sebuah Novel Karya Nings S Lumbantoruan
Merantau harus dilakukan jika kesempatannya
ada. Tidak masalah jika dia perempuan. Belajar langsung dari orang lain dan
tanah yang baru. Ingat!! Ilmu itu mahal. –NingsS Lumbantoruan.
![]() |
Para Kepulangan Bintang |
catatanmaya.com- Novel Para Kepulangan
Bintang baru saya baca sekali pada hari ini, dan saya selesaikan hari ini juga,
karena buku ini menarik. Layaknya buku karangan Paulo Coelho, Mitch Bloom, JK
Rowling ataupun komik-komik favorit yang ingin saya tuntaskan segera mungkin
membacanya untuk memuaskan rasa penasaran saya.
Novel setebal
275 halaman ini ditulis oleh Nings S Lumbantoruan. Cetakan pertama buku ini
langsung habis pada tahun kemunculannya di Agustus 2016. Saya beruntung dapat
membaca buku ini, diberi langsung oleh penulisnya ketika bergabung di Forum Indonesia Menulis.
Novel ini
unik, keren dan menghibur bagi yang memang gemar membaca buku. Saya membaca dan memahaminya dengan mudah.
Tokoh utama
novel ini bernama Arian Debata Raja. Nama anak laki-laki yang dipersiapkan oleh
ayahnya. Walaupun Arian lahir sebagai anak perempuan, ayahnya tetap memberikan
nama Arian terhadap anaknya. Asal Desa Randur Tapanuli Tengah.
Mimpi Arian
sewaktu kecil bertemu Si Topi Hijau di tepian sungai yang terdapat empat kapal,
membawa Arian memilih melanjutkan pendidikan ke Universitas Tanjungpura. Di mana
sungai yang terlihat di mimpinya berada. Kapuas.
Arian selain
berani merantau, ia juga gemar membaca buku. Setiap buku yang ia baca, ia catat
judulnya, penulisnya, kapan mulai membaca dan selesai membacanya.
Berawal dari Si
Tujuh Bersaudara yang tidak bisa kembali ke Yesa, karena Raja Koti telah
menutup Yesa, menghindari pemberontak. Untuk menebus kesalahan Raja Koti, si
Tujuh Bersaudara di utus ke bumi demi menyelamatkan anak-anak yang dibesarkan
dalam asrama yang telah memperdagangkan organ-organ manusia.
Yesa merupakan
tempat seperti Bumi. Ada Raja, rakyat, pengawal, dan tentara. Hanya saja karena
terjadi pemberontakan Raja Koti terpaksa mengusir pemberontak dan menutup Yesa.
Membuat Si Tujuh Bersaudara yang sedang berkelana tidak dapat kembali ke Yesa.
Si Tujuh
Bersaudara memilih manusia untuk menjalankan misi itu. Mereka adalah Noche
pembawa kegelapan, seorang trangender, dihadiahkan kekuatan yang mewakili sifat
malam. Orang kedua adalah Fahri, guru besar Universitas Tanjungpura, dan Arian
yang terkuat di antara mereka.
Ketika Noche
hadir dalam kehidupanArtina, sahabat Arian. Terjadilah cinta segitiga di antara
mereka. Arian menentang hubungan itu, karena ia tidak ingin sahabatnya menjadi
orang yang dibenci manusia.
“Kamu tidak
mengerti, Yan. Kamu hanya tidak tahu rasanya menjadi aku. Aku Cuma ingin
bahagia.”
Sepotong
dialog Arti terhadap Arian, ketika Arian menjauhkan Arti dari Noche. “Cinta itu
keberuntungan , Ti. Bukan Tuhan,” ucap Arian.
Kisah ini
sebenarnya baru dimulai ketika Fahri patah hati terhadap Nawa, wanita asal
Yogyakarta yang dicintainya mengatakan, “Pontianak tidak pantas memiliki gelar
ibu kota.” “Di sana banyak monyet.” Sejak saat itu Fahri buda’ Pontianak yang sejak kecil minum aek Kapuas, bertekad bahwa misi si Tujuh Bersaudara harus
berhasil. Karena ia diberi hadiah menjadi bintang langit Yesa.
Membaca memang asik. Semoga kesadaran ini dimiliki pembaca lewat blog kak Maya. Sukses untuk semua penulis. Selamat menikmati membaca Novel PARA KEPULANGAN BINTANG KARYA NINGS S LUMBANTORUAN. BRAVO.
ReplyDeleteMakasi :)
Delete